Pengasuh Menusuk Dua Balita Hingga Puluhan Kali Lantaran Cemburu Dengan Majikannya

Cemburu Dengan Majikannya

Berita Terpercaya ~ Seorang pengasuh bernama Yoselyn Ortega membunuh Lucia Krim yang berusia enam tahun dan Leo Krim berusia dua tahun pada Oktober 2012. Ortega membunuh dua anak itu karena dia merasa cemburu terhadap ibu anak-anak itu, Marina Krim, yang lebih kaya dan lebih bahagia darinya. .

Yoselyn Ortega, seorang wanita yang bekerja untuk melindungi empat anak, yang bekerja untuk keluarga itu selama lebih dari dua tahun, secara brutal membunuh dua anak di kamar mandi apartemen.

Pada saat itu, Krim sedang berada di kelas renang bersama putrinya yang berusia tiga tahun, Nessie. Mereka pergi menjemput Lucia dari kelas menari, tetapi dia tidak ada di sana. Mereka kemudian pulang ke rumah dan menemukan tubuh Lucia dan Leo di bak mandi, berbaring di genangan darah mereka sendiri. Krim berlari keluar dengan putrinya yang lebih muda, meminta bantuan dan mulai berteriak. Lucia atau disebut juga Lulu, ditikam lebih dari 30 kali dan Leo ditikam lima kali.

Ketika pembunuhan terjadi, ayah anak-anak, Kevin Krim telah pergi dalam perjalanan bisnis.

Setelah Krim datang dan melihat pembunuhan itu, Ortega menusuk tenggorokannya, tetapi dia selamat dari luka-lukanya.

Sekarang, Ortega, yang berusia 55 tahun, menghadapi hukuman seumur hidup di penjara. Tetapi pengacara Ortega, Valerie Van Leer-Greenberg berpendapat bahwa dia terlalu sakit mental untuk bertanggung jawab atas penikaman dua anak sampai mati di rumah mereka.

"Ortega memang membunuh kedua anak itu, tetapi dia memiliki penyakit mental yang tidak terdiagnosis yang memburuk pada saat-saat menjelang serangan itu," katanya.

Kevin Krim, ayah dari korban, menatap Ortega sebelum dia mulai menangis di pengadilan ketika keputusan itu dibacakan pada hari Rabu, 17 April 2018. Dan Marina Krim, ibu dari anak-anak malang tersebut, berbicara tentang saat-saat yang memilukan dan menyakitkan ketika dia melihat mata anak-anaknya yang kosong, tubuh kecil mereka berlubang akibat luka tikam.

Ortega hanya duduk tak bergerak. Ortega, yang berasal dari Republik Dominika, menunjukkan sedikit emosi selama persidangan dan sebagian besar menatap lurus ke depan.

Kesaksian ayah membawa air mata ke para juri dan orang-orang yang duduk di ruang sidang karena mereka mendengar kesaksian yang menyayat hati. 

MandiriTogel Menyediakan 13 Game Live Casino Online Dan 8 Pasaran Togel Online Berlesensi Resmi

"Aku tidak akan pernah bisa berbicara dengan mereka lagi. Mereka sudah mati. Aku baru saja melihat anak-anakku mati. Mereka memiliki rambut coklat seperti pasir. Aku mencoba untuk mencuci semua darah yang keluar dari tubuh mereka, tapi sampai detik ini, saya masih mengingat warna darah itu. " Krim mulai menangis.

Selama lima tahun terakhir, Kevin dan Marina Krim telah mengalami mimpi terburuk sebagai orang tua. Pasangan itu kemudian memiliki dua putra lagi, di samping putri mereka yang selamat dari serangan itu.

Asisten Jaksa Wilayah Stuart Silberg mengatakan, Ortega akan dikirim ke fasilitas psikiatri di mana dia akan ditahan sampai dokter percaya dia cukup sehat lagi untuk masuk kembali ke publik.

Sumber

Baca Juga

• Petanda Perasaan Cinta Anda Telah Kandas
• Victoria Beckham Mendesain T-shirt Spice Girls Red Nose Day
• Kisah Seram Rumah sakit Mardi Waluyo

MandiriTogel Menyediakan 13 Game Live Casino Online Dan 8 Pasaran Togel Online Berlesensi Resmi

Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Piyungan Vekaes. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Piyungan Vekaes dengan mengklik tombol di bawah ini:

Artikel keren lainnya:

Ditulis oleh Unknown pada tanggal Thursday, April 19, 2018